SDIT Salman Al Farisy

(GG Ojo Kalasuria rengasdengklok, karawang) info lebih lanjut bisa hub 0857 1052 4062)

SDIT Salman Al farisy

Menerima Pendaftaran Siswa Baru atau Pendahan info lebih lanjut bisa hubungi Whatapp 0856 2472 3748

SDIT Salman Al farisy

Menerima Pendaftaran Siswa Baru atau Pendahan info lebih lanjut bisa hubungi Whatapp 0856 2472 3748

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Minggu, 15 Februari 2015

Formulir Pendaftaran SDIT Salman Al Farisy

Selasa, 10 Februari 2015

VIsi dan Misi SDIT Salman Al farisy




Visi : 

Menjadi sekolah unggulan bagi masyarakat dan membentuk generasi rabbani yang memiliki ilmu dan akhlak

Misi :

1. menyelenggrakan sekolah berkualitas
2. menjadi lembaga pendidikan unggulan yang mampu menghasilkan siswa-siswi berakhlak mulia melalui pengamlan ajaran agama, madiri dan berprestasi
3. menggunakan manajemen yang profesional dan fasilitas pendidikan modern
4. mengoptimalkan proses pembelajran dan bimbingan
5. mengembangkan pengetahuan di bidang IPTEK bahasa, olahraga dan seni budaya sesuai dengan bakat, minat dan prtensi siswa
6. menjalin kerjasama yang harmonis antar warga sekolah dan lingkungan

Mengoptimalkan Kemampuan Siswa





Dengan banyaknya kegiatan yang melibatkan ketrampilan siswa dalam pembelajaran mampu mengoptimalisasi dan mengasah ketrampilan siswa, memotivasi diri siswa.

 Hari Jumat, tanggal 31 Oktober 2014, siswa-siswi kelas 4C Sekolah Dasar Islam Terpadu Al Ittihad Rumbai melakukan kegiatan membuat kreasi map dari bahan bekas yang di daur ulang. Kegiatan ini berkenaan dengan pembelajaran yang ada pada kurikulum 2013 kelas 4 tepatnya Tema 4 Subtema 2 pembelajaran 3. Kegiatan ini selayaknya dilakukan pada hari Rabu yang lalu, namun karena kegiatan di sekolah diisi dengan peringatan 1 Muharram, maka pembelajaran pada hari pertama ditunda, dan akhirnya dilakukan pada hari Selasanya.

 Untuk menghemat dan memanfaatkan waktu pembelajaran yang masih tersisa, maka penulis yang kebetulan bertugas sebagai Guru Kelas di kelas 4C tahun ajaran 2014 ini memutuskan untuk memadatkan pembelajaran yaitu dengan melaksanakan pembelajaran melalui penelusuran poin-poin inti pada kompetensi dasar mana saja yang penting yang bisa langsung diterapkan dan diberikan kepada siswa.

 Anak-anak kelihatan sangat antusias dalam melakukan kegiatan membuat map ini, karena begitu padatnya bahan atau materi pembelajaran, membuat siswa agak sedikit longgar dan lega dengan melakukan kegiatan berkreasi membuat map sebagai tempat hasil lembaran kerja mereka nantinya.

 Dari kegiatan ini terlihat dengan jelas bahwa anak-anak SD kelas 4 terutama yang berada pada jenjang sekolah dasar, dewasa ini masih belum memiliki ketrampilan yang sangat baik dalam membuat sebuah hasil karya. Hanya beberapa siswa saja yang mampu menyelesaikan kreasi mapnnya sampai tuntas dan selesai, dan tentu saja tanpa bantuan dari gurunya.

 Sementara itu disisi lain masih ada beberapa anak yang merasa kewalahan, dan kurang memiliki ide untuk bisa memecahkan masalahnya sendiri, hal ini bisa dilihat dari begitu banyaknya pertanyaan-pertanyaan yang terlontar dari siswa untuk meminta bantuan dari guru atau teman-temannya. Padahal petunjuk serta langkah kerja sudah sangat jelas diberikan kepada mereka.

 Dari beberapa hal serta tantangan yang sering ditemui siswa dalam berkreasi adalah kurangnya inisiatif siswa untuk bisa menyelesaikan pekerjaannya sendiri secara mandiri. Kepedulian terhadap kerapian susunan alat-alat kerjanya pun masih jarang terlihat. Hal ini seakan menunjukkan bahwa ketrampilan siswa selama ini memang kurang terasah dengan baik.

 Jika ditelaah lebih lanjut, munculnya masalah ini bisa saja selama ini anak-anak hanya sering dibebani oleh tugas-tugas yang sifatnya hanya mengembangkan segi kognitifnya saja yaitu dengan begitu banyaknya materi yang harus dikuasai oleh siswa, sementara pola pembelajaran yang mengedepankan kemampuan untuk mengasah ketrampilan masih sangat sedikit dan membutuhkan waktu yang agak lama.

 Dengan bergantinya kurikulum KTSP menuju kurikulum 2013, kegiatan-kegiatan yang melibatkan ketrampilan-ketrampilan siswa mulai tampak walaupun belum optimal. Paling tidak usaha pemerintah untuk mencerdaskan anak bangsa patut dihargai dan dilaksanakan dengan baik, sejauh kurikulum ini masih dipandang positif oleh pelaku pendidikan.

 Barangkali ada banyak faktor lain yang mempengaruhi kecerdasan dan kemampuan ketrampilan para peserta didik tersebut, selain pengaruh penerapan kurikulum, kemampuan sumber daya manusia yang ada di sekolah, lingkungan keluarga, masyarakat dan sosial tempat siswa berbaur juga sangat menentukan dalam pembentukan karakter siswa yang terampil.

 Syukur Alhamdulillah, selang beberapa jam kemudian, barulah mulai banyak siswa yang mampu menyelesaikan pekerjaannya dengan mandiri tanpa dibantu oleh gurunya.

 Kreasi siswapun selesai dengan sempurna, walaupun masih ada 2-3 orang siswa yang memang belum mampu menyelesaikannya. Mudah-mudahan dengan banyaknya kegiatan yang melibatkan ketrampilan siswa dalam pembelajaran di kurikulum 2013, setidaknya mampu mengoptimalisasi dan mengasah ketrampilan siswa, memotivasi diri siswa untuk bisa lebih terampil dalam mengerjakan tugas-tugas apapun yang melibatkan keahlian atau skill.

 Dari pembelajaran ini dapat ditarik kesimpulan bahwa perlu adanya dorongan maupun dukungan yang kuat dari segala pihak untuk senantiasa membiasakan anak-anak agar mau mengasah ketrampilan mereka, baik pembiasaan pola asuh dari rumah maupun keterlibatan aktif dari para orang tua/wali murid, dan lingkungan tempat mereka tinggal. Dan kepada pihak sekolah maupun para stakeholder lainnya hendaklah berperan aktif dalam usaha peningkatan mutu pendidikan anak-anak terutama pada jenjang sekolah dasar dan memberikan perhatian yang tinggi terhadap kualitas pendidikan mereka sehingga kelak mereka bisa menjadi manusia yang beriman, cerdas, dan terampil dalam kehidupannya.

 *) Ditulis oleh Delta Nia, S.Pd, M.Pd. Guru SDIT Al Ittihad Rumbai-Pekanbaru [SekolahDasar.Net | 01/11/2014]

Kita sering mendengar anak-anak usia 8 sampai 12 tahun cenderung belum bisa menghargai temannya dalam bersosialisasi. Apalagi sosialisasi lingkungan temgal berada di lingkungan yang kurang perhatian orang tua, sehingga mereka cenderung meniru orang-orang dewasa di sekeliling mereka atau meniru tayangan-tayangan yang ada di tv dan media masa. Masih untung jika lingkungan tempat mereka tinggal adalah orang-orang yang sopan dan santun serta mau saling menghargai tetangganya. Namun, bila lingkungannya adalah lingkungan yang ramai, penuh dengan persaingan yang tidak sehat, hal ini bisa menjerumuskan anak-anak ke dalam lingkungan yang tidak baik. Adat kesopanan dan kesantunan selalu diabaikan, sehingga akan timbul hal-hal yang tentu saja tidak kita inginkan, seperti saling mengejek teman, berkelahi dan sebagainya. Ketika siswa berada sepenuhnya di lingkungan sekolah, bisa saja hal ini diminimalisir, asal memang senantiasa selalu mendapat perhatian yang lebih oleh pihak sekolah. Pelajaran tentang bagaimana cara menghargai orang lain sudah banyak atau sering kita dengar, namun realitanya ketika kita mencoba untuk menasihati anak-anak terutama siswa, kadang-kadang masih ada saja anak-anak yang cenderung suka memancing atau mengejek teman-temannya yang lain tanpa sebab. Sehingga timbul persaingan yang kurang sehat di antara mereka, yang justru menjurus kepada perkelahian. Beberapa hal yang patut digaris bawahi adalah ketika kita sedang menemui tantangan seperti ini dalam menghadapi siswa yang berkelahi karena ejekan teman, pertama-tama yang bisa kita lakukan adalah memanggil mereka secara pribadi. Kita minta mereka untuk saling menuliskan kebaikan diri teman yang diejeknya tersebut, demikian pula teman yang diejek, kita minta ia juga menuliskan kebaikan-kebaikan atau kelebihan-kelebihan temannya tersebut. Setelah keduanya saling menuliskan kebaikan dan kelebihan diri teman mereka masing-masing, mintalah mereka untuk membacakannya di depan kita. Setelah itu baru kita minta mereka saling bersalaman dan mengambil wudhu, agar diri mereka menjadi lebih tenang. Lakukan kegiatan ini beberapa kali, maka insyaallah akan terjadi banyak perubahan pada diri anak. Biasanya trik ini sangat manjur, karena penulis sudah sering melakukannya. Selang beberapa hari kemudian, lihatlah perubahan yang terjadi pada kedua diri siswa yang berlawanan tadi, hasilnya adalah kedua siswa tersebut akan berteman dengan akrab, bahkan bisa menjadi dua sahabat yang tak terpisahkan. Mudah-mudahan bisa diterapkan di manapun kita berada, baik di lingkungan keluarga maupun sekolah, karena akhlak yang mulia tergantung bagaimana kita menanamkan budi pekerti yang baik kepada anak didik kita. Semoga bermanfaat. *) Ditulis oleh Delta Nia, S.Pd, M.Pd. Guru SDIT Al Ittihad Rumbai [SekolahDasar.Net | 11/11/2014] Sumber: http://www.sekolahdasar.net/2014/11/cara-melatih-siswa-menghargai-temannya.html#ixzz3RQ1DH6d9

Pemuda Tampan Asal Amerika Ini Hafal Al-Qur'an 30 Juz


Pemuda ini sangat tampan ini berdomisili di Amerika Serikat, usianya baru 20 tahun, penampilanya juga tidak jauh berbeda dengan remaja pada umumnya, namun ada hal yang istimewa pemuda ini telah dipanggil Syaikh. Sebabnya, ia telah hafal Qur’an sejak usia 12 tahun dan memiliki pengetahuan agama Islam yang mumpuni. Namanya, Fatih Seferagic.

Fatih lahir di ka berusia 9 tahun, Fatih belajar di suatu sekolah yang khusus menghafal Quran di Baltimore, Maryland. Tiga tahun berikutnya, ia mengkhatamkan hafalannya genap 30 juz.

Selain rajin mengaji dan bersekolah, Fatih juga aktif berorganisasi. Ia pernah menjadi ketua Remaja Masjid Shaykh Yasir Birjas di Dallas, Texas. Sejak remaja, ia juga bergabung sebagai penulis di situs Islam remaja, Muslim Youth Musing.

Kini, mencari video tilawah Fatih Seferagic sangat mudah. Cukup mengetik namanya di Youtube, akan tampil puluhan videonya membaca Al Qur’an dalam berbagai kesempatan. Mayoritas ketika Fatih mengimami shalat, baik shalat fardhu, shalat tarawih maupun shalat hari raya.

Mengetahui aktifitas Fatih juga bukan perkara sulit. Sebagai pemuda modern, pemuda tokoh masyarakat ini memiliki fan page yang beralamat di facebook.com/fatihseferagic. Lebih dari 350 ribu facebooker menyukai halamannya ini. [bersamadakwah/islamedia]